SECRET FILE

Jumat, 04 Maret 2011

Muslim Tunjukkan Solidaritas Kunjungi Kamp Kematian Nazi


OSWIECIM, Polandia (Berita SuaraMedia) – Muslim kenamaan bergabung dengan Yahudi dan Kristen di bekas kamp kematian Nazi di Auschwitz pada Selasa (1/2) waktu setempat dalam sebuah langkah solidaritas antar agama yang dirancang untuk menyanggah para penyangkal Holocaust.
Sekitar 200 tokoh dari seluruh dunia Islam, dari Israel, negara-negara Eropa dan organisasi internasional seperti UNESCO ambil bagian dalam kunjungan tersebut, yang memasukkan sebuah tur tempat tersebut dan berdoa dalam bahasa Arab, bahasa Yiddi, bahasa Inggris dan Perancis.
"Kami harus mengajarkan kepada para anak muda kami di Masjid, gereja, dan sinagog tentang apa yang terjadi di sini," Mufti Agung Bosnia, Mustafa Ceric mengatakan kepada kantor berita Reuters.
"Tempat mengerikan ini seharusnya berdiri sebagai sebuah pengingat bagi semua orang bahwa ketidaktoleranan dan kurangnya pemahaman antara orang-orang bisa menghasilkan… tempat semacam Auschwitz."
Sekitar 1,5 juta orang tewas di Auschwitz selama pendudukan Nazi Jerman di Polandia pada Perang Dunia II.
Para penyelenggara acara tersebut mengatakan bahwa kunjungan selasa tersebut terutama ditujukan pada penolakan pandangan tersebut, bahwa Holocaust tidak pernah benar-benar terjadi.
"Kami memilih untuk memberikan prioritas untuk para perwakilan dari Arab dan dunia Muslim dan alasan untuk hal ini jelas," kata Anne-Marie Revcolevschi dari Proyek Aladdin yang bekerja untuk membangun ikatan antara Muslim dan Yahudi.
"Ini sebagain besar dari beberapa negara ini yang pidato-pidato dan dokumen datang sebagai sebuah kendaraan untuk penyangkalan (Holocaust), kebencian dan anti-Semitisme," ia mengatakan, dalam megomentari menjelang kunjungan ke Auschwitz.
"Ada juga di dalam negara-negara ini dan beberapa orang yang tidak mendukung membludaknya kebencian. Kami berpikir bahwa saatnya telah tiba untuk mengumpulkan mereka dan biarkan suara mereka didengar."
Dalam sebuah pidato di upacara tersebut, Mufti Agung Muslim Bosnia, Mustafa Ceric mengatakan bahwa merupakan hal yang penting memerangi penyangkalan genosida dalam segala bentuknya.
"Saya di sini untuk mengatakan kepada mereka yang menyangkal Holocaust di Auschwitz, dan yang menyangkal genosida di Srebrenica, bahwa mereka sendiri melakukan genosida," Ceric mengatakan, merujuk pada pembunuhan massal 8.000 Muslim Bosnia pada tahun 1995 oleh pasukan Bosnia Serbia selama perang sipil negara tersebut.
Pimpinan rabi dari Tel Aviv, Israel Meir Lau, menggemakan komentar tersebut, mengatakan: "Ketika seorang pemimpin spiritual dunia Islam, datang ke sini untuk melihat dengan matanya sendiri dan mengetahui juga merasakan atmosfir di sini, dari pemakaman terbesar umat manusia dalam sejarah, ini akan membantu untuk menyangkal mereka yang menyangkal Holocaust."
Para anggota delegasi Mesir tidak dapat menghadiri peringatan Selasa tersebut karena kerusuhan politik yang menyapu seluruh negeri mereka, para penyelenggara mengatakan. Beberapa tamu dari Tunisia, Aljazair dan dari tempat lain tidak dapat hadir.
Kelompok Yahudi memuji kunjungan pada Selasa tersebut.
"Para korban selamat dalam Holocaust menyambut dengan baik kunjungan luar biasa ini sebagai sebuah ledakan besar terhadap bencana penyangkalan Holocaust dan sebagai sebuah tindakan pendorongan semangat untuk memperkuat hubungan antar agama," Elan Steinberg, wakil presiden Perkumpulan Amerika para Korban Selamat Holocaust dan Keturunannya, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Para pengunjuang melakukan satu menit keheningan pada sebuah monumen bagi para korban, membaringkan karangan bunga dan menyalakan lilin sebelum diberikan sebuah panduan tur di tempat Auschwitz-Birkenau, sekarang adalah sebuah museum, oleh para kamp korban selamat.
Pengunjung lainnya termasuk mantan kanselir Jerman Gerhard Schroeder, Muslim dan cendekiawan lainnya juga walikota Paris dan banyak kota di dunia Islam.
"Doa gabungan kami telah membawa agama kami lebih dekat bersama… ini adalah cara untuk rekonsiliasi," kata Kardinal Stanislaw Dziwisz dari Gereja Katolik Roma, Polandia.
"Namun rekonsiliasi tidak berarti melupakan atau meremehkan saat-saat itu karena kami harus mengingat mereka yang binasa dan mereka yang selamat dalam neraka ini untuk menjadi saksi masih 66 tahun setelah pembebasan (Auschwitz)."
Auschwitz-Birkenau telah menjadi sebuah simbol yang bertahan dari Holocaust, kampanye genosida masa perang Nazi Jerman terhadap Yahudi Eropa.
Satu tahun setelah menginvasi Polandia pada tahun 1939, Nazi membuka apa yang menjadi sebuah kompleks yang sangat luas pada ujung kota bagian selatan Oswiecim – Auschwitz di Jerman.
Mereka kemudian memperluas di dekat desa Brzezinka, atau Birkenau. (ppt/aby)www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar